FIKRI IBRAHIM N

Blog tentang Robotik, Fisika, Fisika Instrumentasi, Elektronika, Komputasi dll.

Search

Tuesday, June 26, 2018

MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR II "HUKUM OHM"



I.          TUJUAN
           
1.      Memperagakan pengukuran tegangan listrik.
2.      Memperagakan pengukuran arus listrik.
3.      Menginterpretasikan grafik tegangan dan arus.
4.      Menentukan besar hambatan suatu penghantar.

II.        DASAR TEORI

Kuat arus listrik yang mengalir dalam suatu penghantar (hambatan) besarnya sebanding dengan beda potensial (tegangan) antara ujung-ujung penghantar tersebut. Pernyataan tersebut dapat dituliskan:  V = I

Jika kesebandingan tersebut dijadikan persamaan, dapat dituliskan:
           
I = V/ R



Atau  V = I.R   ( hukum Ohm )
Dengan konstanta kesebandingan R, merupakan karakteristik internal hambatan penghantar yang tidak dipengaruhi oleh tegangan dan arus yang diberikan.

Dimana  :  I  = Kuat arus yang mengalir dalam penghantar ( Ampere )
                 R = Tahanan atau hambatan ( Ohm )
                 V = Beda potensial ( tegangan ) kedua ujung penghantar ( Volt )
                                   
III.       METODE PERCOBAAN

Alat dan Bahan

            1. Catu Daya
            2. Volt meter
            3. Amperemeter
            4. Resistor
            5. Lampu
            6. Kabel pengubung
           
Prosedur Percobaan



Kuat arus tetap

  1. Pasanglah rangkaian listriknya seperti gambar diatas dan beritahukan kepada Assisten lebih dahulu untuk diperiksa sebelum rangkaian tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan.
  2. Setelah diperiksa, aturlah saklar dalam posisi terhubung ( ON )
  3. Atur potensio pada catu daya sehingga Amperemeter menunjukkan pada Angka tertentu ( I1), catatlah penujukkan pada Amperemeter dan Volmeter serta besarnya resistor yang digunakan
  4. Ulangi langkah 2-3 dengan mengganti resistor.
  5. Dengan mengubah nilai Arus  menjadi (I2) lakukan langkah 2-4.
  6. Ulangi hingga 5 variasi Arus.

Hambatan tetap.

  1. Pasanglah rangkaian listriknya seperti gambar diatas dan beritahukan kepada Assisten lebih dahulu untuk diperiksa sebelum rangkaian tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan.
  2. Setelah diperiksa, aturlah saklar dalam posisi terhubung ( ON )
  3. Atur ujung Voltmeter pada hambatan dengan nilai tertentu ( R1) dan catatlah besarnya arus dan tegangan.
  4. Pada resistor yang sama Anda ulangi untuk Voltase yang berbeda-beda.
  5. Ulangi langkah 2-4 dengan mengganti resistor (R2).
  6. Ulangi hingga 5 variasi Hambatan.

IV.       TUGAS PENDAHULUAN

1.   Jelaskan bagaimana bunyi Hukum Ohm?
2.   Apakah besar hambatan dipengaruhi oleh tegangan dan arus yang diberikan?
3.   Buktikan  persamaan (1) diatas sesuai Hukum Ohm!
4.   Apa yang dimaksud material Ohmic dan Non-Ohmic?
5.   Faktor apa sajakah yang mempengaruhi besar hambatan suatu benda?

V.        TUGAS AKHIR

  1. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus ( sebagai absis ) dan tegangan ( sebagai ordinat ) dari data yang telah anda peroleh.
  2. Tentukan besarnya hambatan berdasarkan grafik yang telah Anda buat.
  3. Tentukan niali hambatan berdasarkan hukum Ohm.
  4. Bandingkan nilai hambatan hasil perhitungan dari grafik, berdasarkan Hukum Ohm dan pengukuran langsung. Lakukan pembahasan dan Ambil kesimpulan.

VI.       DAFTAR PUSTAKA

1.   Serway, R. “Physics for scientist & Engineers With Modern Physics”, James Madison University Harrison burg, Virginia, 1989.
2.   Resnick & Haliday, “ Fisika Jilid 11 ”  Bab 20 Erlangga (Terjemahan).
3.   Tipler, P. ”Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid 11” Erlangga (Terjemahan). 


VII.     LAMPIRAN


Kuat Arus tetap.

No
I1=... A
I2=...A
I3=...A
I4=...A
I5=...A
R
V
R
V
R
V
R
V
R
V
1










2










3










4










5












Hambatan Tetap

 
No
R1=... Ω
R2=... Ω
R3=... Ω
R4=... Ω
R5=... Ω
I
V
I
V
I
V
I
V
I
V
1










2










3










4










5











Dalam postingan selanjutnya saya akan share bagaimana cara praktikum hukum ohm dan Avo meter secara digital menggunakan Arduino

No comments:

Post a Comment