I. TUJUAN
Mempelajari hubungan antara hambatan kawat penghantar
dengan panjang, luas penampang, dan jenis kawatnya.
II. DASAR TEORI
Pernahkah Anda
memperhatikan laju kendaraan di jalan raya? Di jalan seperti apa sebuah mobil
dapat melaju dengan cepat? Ada
beberapa factor yang memengaruhinya, di antaranya lebar jalan, jenis permukaan
jalan, panjang jalan dan kondisi jalan. Jalan dengan kondisi sempit dan berbatu
akan mengakibatkan laju mobil menjadi terhambat. Sebaliknya, jalan yang lebar
dan beraspal mulus dapat mengakibatkan laju mobil mudah
dipercepat.
Demikian pula, panjang jalan akan memengaruhi seberapa cepat mobil dapat
melaju. Ketika mobil dapat melaju dengan cepat, dapat dikatakan bahwa hambatan
jalannya kecil dan sebaliknya, ketika laju mobil menjadi lambat karena faktor
jalan, dapat dikatakan bahwa hambatan jalannya besar.
Gambar 3.1. Penampang Kawat
Kuat arus
listrik dapat dianalogikan dengan laju mobil di atas. Kuat arus listrik akan
kecil ketika melalui konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan jenisnya
besar, dan panjang. Sebaliknya, kuat arus listrik akan besar ketika melewati
konduktor yang luas penampangnya kecil, hambatan jenisnya besar, dan pendek.
Ketika kuat arus listrik kecil, berarti hambatan konduktornya besar dan
sebaliknya, ketika kuat arusnya besar, berarti hambatan konduktornya kecil.
Bukti percobaan menunjukkan bahwa luas penampang, hambatan jenis, dan panjang
konduktor merupakan faktor-faktor yang menentukan besar kecilnya hambatan
konduktor itu sendiri. Secara matematis, hambatan listrik sebuah konduktor
dapat ditulis sebagai berikut.
(3.1) |
dengan: R = hambatan listrik
konduktor (Ω ),
ρ = hambatan jenis konduktor (Ω m),
l = panjang konduktor
(m), dan
A = luas penampang konduktor (m2).
Jika penampang
konduktor berupa lingkaran dengan jari-jari r atau diameter d,
luas penampangnya memenuhi persamaan.
sehingga Persamaan
(3.1) dapat juga ditulis
(3.2) |
Persamaan (1) atau (2) menunjukkan bahwa hambatan
listrik konduktor sebanding dengan panjang konduktor dan berbanding terbalik
dengan luas penampang atau kuadrat jari-jari (diameter) konduktor. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin panjang konduktornya, semakin besar hambatan
listriknya. Di lain pihak, semakin besar luas penampangnya atau semakin besar
jari-jari penampangnya, hambatan listrik konduktor semakin kecil.
Tabel
1. Hambatan jenis berbagai bahan pada suhu 200C
Selain itu, Persamaan (3.1) atau (3.2) juga menunjukkan bahwa hambatan
listrik konduktor bergantung pada hambatan jenis konduktor. Semakin besar
hambatan jenis konduktor, semakin besar hambatannya. Konduktor yang paling baik
adalah konduktor yang hambatan jenisnya paling kecil. Di lain pihak, bahan yang
hambatan jenisnya paling besar merupakan isolator paling baik. Hambatan jenis
konduktor bergantung pada suhunya. Semakin tinggi suhunya, semakin tinggi
hambatan jenis konduktor dan semakin tinggi pula hambatan konduktor tersebut. Pengaruh
suhu terhadap hambatan konduktor dapat dituliskan dalam persamaan berikut.
dengan: R =
hambatan konduktor pada suhu toC,
R0 = hambatan konduktor pada suhu t0oC,
t = t - t0 = selisih suhu (oC).
lamda = koefisien suhu
hambatan jenis (/oC).
III. METODE PERCOBAAN
Alat dan Bahan
1. Meter dasar 90 2
buah
2. Kabel penghubung merah 4 buah
3. Kabel penghubung hitam 4 buah
4. Jembatan penghubung 3
buah
5. Papan rangkaian 1
buah
6. Kawat konstan 1
buah
7. Saklar 1 kutub 1 buah
8. Kawat nikrom 1 buah
9. Jepit steker 4buah
10. Catu daya 1 buah
Gambar 2. Set up Peralatan Hambatan Jenis
Prosedur Percobaan
1. Set-Up
Peralatan Pengukuran Hambatan Jenis
a. Persiapkan
peralatan / komponen sesuai daftar alat/ bahan.
b. Buat
rangkaian seperti gambar diatas.
Kawat
nikrom digunakan sebagai kawat penghantar.
Saklar
dalam posisi terbuka (posisi 0)
Sebuah
meter dasar 90 sebagai amperemeter dengan batas ukur 1 A
Meter
dasar lainnya sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 volt.
c. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (alat catu daya masih dalam
keadaan mati).
d. Pilih
tombol tegangan keluaran catu-daya 3 volt DC.
e. Hubungkan
rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung)
f. Periksa
kembali rangkaian.
2. Langkah
Percobaan
a. Pilih panjang kawat 1 L dengan cara memasang ujung kabel B masuk ke
jepit steker 2,
( panjang kawat = jarak jepit steker 1-2 =1L).
b. Tutup saklar S (posisi1), kemudian baca tegangan dan kuat arus yang
mengalir pada kawat. Catat hasilnya ke dalam tabel pada hasil pengamatan.
c. Buka saklar S (posisi 0), kemudian pindahkan ujung kabel B ke jepit
steker 3 (panjang kawat = jarak jepit steker 1-3 = 2L).
d. Tutup saklar S (posisi 1). Kemudian baca tegangan dan kuat arus
yang mengalir pada kawat.
e. Ulangi langkah c dan d dengan memindahkan ujung kabel B ke jepit
steker 4 (panjang kawat = 3L). catat hasilnya kedalam tabel hasil pengamatan.
f. Sekarang gunakan dua kawat nikrom dan ulangi langkah (a-e) dan
catat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
g. Ganti
kawat nikrom dengan kawat konstantan, kemudian lakukan langkah (a-f).
IV. TUGAS PENDAHULUAN
- Buktikan
persamaan (3.1) !
- Faktor
apa sajakah yang mempengaruhi besar hambatan jenis (resistivitas) kawat?
- Apakah
besar tegangan dan arus listrik mempengaruhi hambatan jenis? Jelaskan!
- Apa yang
dimaksud material ohmic dan material non-ohmic?
V. TUGAS AKHIR
- Buatlah
grafik hubungan tegangan V dan arus I dari data percobaan !
- Dari
grafik yang dihasilkan tentukan besar hambatan R dan kesalahannya.
- Tentukan
hambatan jenis kawat nikrom dan kawat konstantan dengan persamaan (1) dan
bandingkan hasil tersebut dengan literature.
- Simpulkan
hasil yang diperoleh dalam percobaan.
BACA JUGA :
= Cara Berbisnis Dropship, Jasa dan Menjadi Seorang Affiliate Tanpa Modal =
= Cara Advanced FB ADS dan IG ADS =
= Teknik List Building dan Email Marketing =
= Membuat Video Profesional dengan Power Point =
VI. DAFTAR
PUSTAKA
1. Serway, R. “Physics for
scientist & Engineers With Modern Physics” , James Madison University
Harrison burg, Virginia ,
1989.
2. Resnick & Haliday, “
Fisika Jilid 11 ” Bab 20 Erlangga
(Terjemahan).
3. Tipler, P. ”Fisika Untuk
Sains dan Teknik Jilid 11” Erlangga (Terjemahan).
VII. LAMPIRAN
Panjang
kawat (m)
|
Penampang
A
|
Penampang
2A
|
|||||
V
(volt)
|
I
(Ampere)
|
R=V/I
(ohm)
|
V
(volt)
|
I
(Ampere)
|
R=V/I
(ohm)
|
||
Kawat Nikrom
|
1L
|
||||||
2L
|
|||||||
3L
|
|||||||
Kawat
Konstantan
|
1L
|
||||||
2L
|
|||||||
3L
|
Metode Grafik
Tentukan hambatan dengan pendekatan persamaan garis linier y = a+bx, diperoleh hambatan kawat sebesar :
Kesalahan hasil percobaan : unjtuk rumusnya Klik Disini
No comments:
Post a Comment