===============.....................=================
Memanglah benar teman sejati ialah dia yang selalu mengingatkan kita dikala kita melanggar Aturan-Nya. Tapi tidak menutup kemungkinan teman sejati juga akan hadir melalui tingkah lakunya pada kita, dia akan memperlihatkan dengan perlahan sikap yang baik untuk kita, dan yang paling saya setujui teman sejati ialah dia yang selalu mendoakan kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Rumah kita sekarang memanglah Dunia, dan rumah kita memang Indah,. Tapi ketahuilah Istana kita adalah Akhirat, dan Istana kitalah yang benar-benar Indah “Syurga”.
Belum cukupkah Allah Ciptakan Neraka dan Syurga...Allah hanya Perintahkan kita untuk mencapai Syurga dan bagi siapa saja yang melanggar perintahnya, dia akan masuk Neraka. Jangan berfikriran bahwa Allah sudah mengatur segala kehidupan kita, jika benar Allah sudah mengatur kita, kenapa harus ada Syurga Neraka, bukankah dengan adanya itu menandakan kita harus berusaha, bukankah itu namanya pilihan buat kita. Kenapa harus repot...???
Memanglah benar mencapai Syurga itu sulit, tapi sudah sadarkah kita bahwa yang mempersulit itu adalah diri kita sendiri. Saat Allah sudah memberikan petunjuk bagi kita, maka semuanya akan benar-benar mudah dan kitapun akan merasa bahagia, karena kita sudah tau bahwa Allah bersama kita.
Larut dalam kesedihan itu takan mengubah apapun, yang ada malah memperburuk keaadaan...Bangkit. buat masadepanmu seindah impianmu. Masa lalu itu tidak bisa diubah karena sudah menjadi bagian dari takdir, tugas kita adalah memperbaiki masalalu dengan menjadikan masadepan menjadi takdir masalalu yang akan kita rasakan dikemudian hari. “Dengan tanpa adanya penyesalan”.
Jika ingin mencapai kebahagian Dunia itu harus bersifat jangka panjang, berfikirlah bahwa kita dapat hidup dan menikmatinya selama yang kita mau, tapi kita harus sadar bahwa kematian paling dekat dengan kita, maka persiapkanlah sesegera mungkin. Karena bagimanapun juga, kita mencapai kebahagian dunia untuk menciptakan Istana kebahagiaan di Akhirat.
Sukses itu tidak selalu diciptakan orang lain, penilaian yang diberikan manusia itu bersifat sementara. Penilaian Allahlah yang Hakiki.
Jika kita melakukan suatu kesalahan pada manusia, sebaik-baiknyapun dan setulus apapun maaf kita , tidak setiap manusia dapat memaafkan. Tapi jika kita memohon ampunan pada Allah dengan setulusnya, maka sebesar apapun dosa yang telah kita perbuat, Allah akan selalu Memaafkan “memberi ampunan pada kita”. Saya lupa tentang kutipan ini berasal dari hadits atau Al-Quran dengan pernyataan “jika kamu datang kepada Ku dengan dosa sebesar bumi maka Aku akan berikan Ampunan padamu sebesar bumi”.
Kita harus bersyukur dilahirkan dimasa sekarang, karena Nabi SAW pun sangat rindu kepada saudara-saudaranya “kita yang hidup dimasa setelah Nabi SAW”.
Setiap diri yang menempatkan dengan orang lain dan dapat menahan pengaruh-pengaruh buruk itu lebih baik daripada diri yang menutup diri dikarena takut imannya goyah.
Iman itu tidak selalu hadir dari orang-orang berilmu, karena iman dan ilmu itu beda. Bisa saja iman itu lahir pada orang yang lemah akan ilmu. Memang dengan ilmu kita dapat mengetahui sebenar-benarnya iman, tapi tidak sepenuhnya dengan ilmu kita akan benar-benar sampai pada Iman, karena Iman itu berasal dari kekaguman.
Menanggung tanggung jawab besar dalam keluarga memang berat, tapi ketahuilah Allah itu Maha Perkasa Lagi Maha Atas Segalanya “tidak ada yang mustahil jika Allah Mengizinkan”.
Munculnya pahit dalam kehidupan adalah suatu kejadian yang sangat normal dan bahkan bisa dikatakn harus terjadi, karena itu adalah suatu pijakan kita menuju kebahagiaan.
Rizki memang sudah diatur oleh Allah dan rizki memang tidak akan kemana, tapi taukah kita berapa besar rizki yang diberikan Allah pada kita..??? kita semua tidak tau, yang saya tau dan teman-teman tau bahwa Allah itu Maha Adil, dan Allah Maha Tau apa-apa yang terbaik bagi kita, jadi apapun yang terjadi dimasalalu dan sekarang mengenai rizki yang telah kita dapat, itu semua memanglah hasil yang kita dapat dan yang terbaik bagi kita. Jika kita sudah pantas untuk dapatkan rizki yang besar maka Allah akan mengabulkannya.
Jika kita mempermasalahkan soal kekayaan yang menimpa muslim dan non-muslim, katanya orang non-muslim lebih kaya dari kita....why ??? janganlah melihat pada satu arah, toh banyak muslim yang kaya raya, bahkan dari Nabi sebelumnyapun ada Nabi yang diberikan oleh Allah kekayaan yang melimpah melebihi siapapun dimuka bumi ini “Nabi Sulaiman AS”. Dan jika kita masih mempermasalahkan soal kepantasan menjadi kaya daripada orang non muslim, kita akan berfikiran bahwa kitalah yang lebih pantas, jangan merasa resah dan putus asa, bilapun kita tidak mendapatkan kekayaan dunia relakan saja, karena kita akan mendapat kekayaan Akhirat , yaitu kekayaan yang hakiki dan sebenar-benarnya kekayaan.
Menangislah dalam memohon ampunan dan petunjuk. Karena menangisi pen itu tidak merubah apapun. Kejar dan capailah cahaya yang ada dalam diri.
Tidak ada ruangan yang takberpintu...Tugas kita mencari pintu itu dan membukanya, dan hanya dengan petunjuk dari-Nyalah kita menemukan dan dapat membukanya...itulah mengapa surat Al-Fatihah dijadikan rukun Sholat.
Menginginkan yang terbaik itu memang susah dan menyakitkan...selain menguras tenaga, juga menguras hati dan fikiran ...Luka seperti inilah yg membuat banyak orang putus asa. “Hasil yg tidak sesuai. ”
Kita sering menggerutu tentang hasil .Sedangkan kita sendiri tahu bahwa perjuangan kita belum maksimal. Takdir baik itu tidak akan datang jika perjuangan kurang. Jadilah dewasa, karena dewasa itu menyakitkan tapi ahirnya kebahagiaan. klik disini versi B. INGGRIS
Jangan risau tentang cinta. Karena mencintai manusia itu tidak selalu dapat balasan baik, tpi mencintai Allah pasti dapat balasan baik, lebih baik dari apa yang kita inginkan dan lebih indah dari apa yang kita fikirkan.
Mencintai manusia memang tidak selalu mendapat manfaat, tapi cinta pada Allah Manfaatnya Dunia Akhirat. “Cinta pada mahluk itu adalah lembahnya cinta, dan puncaknya cinta pada Allah”.
Fikri Ibrahim N
No comments:
Post a Comment